Kipas Batik Kipas Seni, Lebih dari Sekedar Kipas

on Kamis, 26 Februari 2009



Jika Anda berkunjung ke Jl. Tirtodipuran, jelas Anda akan mendapati jejeran galeri-galeri yang menjual barang seni. Tapi, cobalah juga untuk masuk ke perkampungannya. Di antara gang-gang kecil, Anda juga bisa menemukan barang yang juga layak untuk dijadikan oleh-oleh, yaitu kipas.

Terletak di Mangkuyudan MJ III/215, Jogja, Kipas Seni menjadi pusat pengrajin kipas. Kipas yang ditawarkan bermacam-macam dan merupakan kipas dengan bahan kain kain batik. Selain kipas dengan bentuk biasa, juga ada kipas topi. Kipas tersebut selain digunakan untuk mengusir hawa panas, juga bisa digunakan sebagai hiasan dinding.

Bahan yang digunakan untuk kipas adalah bambu wulung sebagai kerangkanya dan kain batik. Kain batik yang digunakan Kipas Seni didatangkan dari Delanggu. Sedangkan bambunya dari pengrajin di Bantul. jika tidak ingin menggunakan kain batik, kita juga bisa meminta untuk mengganti bahan kainnya. Ibu Dewi (37), pemilik Kerajinan Kipas Seni mengatakan bahwa jenis kain yang digunakan juga disesuaikan dengan order dari pembeli.

Memang, selain dijual dan dipasarkan melalui galeri-galeri dan toko-toko batik di Jogja, Kipas Seni juga kerap mendapat pesanan. Tak tangung-tanggung pesanan datang dari Jakarta, hingga negara lain seperti Malaysia, Italia, Belanda dan Singapura. Tapi menurut Ibu Dewi, hingga saat ini Kipas Seni paling banyak mengirimkan barang ke Kalimantan.

Kebanyakan pembeli datang melalui pesanan, dan kebanyakan kipas digunakan sebagai souvenir. Produk-produk dari Kipas Seni juga bisa didapatkan di Batik Plentong, Batik Luwes-Luwes, dan Batik Setaman. Kipas Seni yang mulai dikelola Ibu Dewi sejak 1999 ini, sekarang mempunyai sekitar 5 orang pekerja yang semuanya perempuan. Mereka yang bekerja juga adalah tetangga-tetangga terdekat. Semua proses produksi dilakukan oleh para ibu-ibu ini, seperti menyablon, membuat pola, hingga finishing-nya,

Kipas yang ditawarkan beragam ukurannya, mulai dari yang paling kecil dengan ukuran 15 cm, dihargai Rp 1000,- hingga yang paling besar dengan ukuran 40 cm dihargai Rp 45.000,-. "Kami juga pernah membuat kipas dengan ukuran 1,5 meter, tapi itu kami buat hanya jika ada pesanan saja," tutur Diah, salah satu pekerja di Kipas Seni. Selain kipas sebagai produk andalannya, Kipas Seni juga memproduksi lilin hias, namun lilin hias tersebut hanya diproduksi jika ada pesanan saja.

0 komentar:

Posting Komentar